Augmented Reality: Teknologi yang Menggabungkan Dunia Nyata dan Virtual

Ditulis oleh Kajian Teknologi
Friday, 01 November 2024

Di era digital, teknologi berkembang pesat, dan salah satu inovasi menarik adalah Augmented Reality (AR). Mungkin tanpa disadari, Anda sudah mencoba teknologi ini, seperti saat menggunakan filter wajah di media sosial yang mengubah tampilan Anda menjadi karakter atau memakai aksesori virtual. Atau mungkin melalui aplikasi seperti Google Maps, yang menampilkan arah langsung di layar dengan latar dunia nyata. Jika ya, maka Anda sudah menikmati sebagian kecil dari teknologi Augmented Reality.

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan elemen digital untuk menciptakan pengalaman visual unik. Berbeda dengan Virtual Reality (VR) yang sepenuhnya membawa kita ke dunia virtual, AR menambah elemen digital ke dunia nyata di sekitar kita, memberikan “peningkatan” visual yang nyata.

Teknologi AR telah mengubah banyak bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan belanja. Bayangkan siswa yang bisa melihat tata surya dalam 3D atau dokter yang memanfaatkan AR untuk simulasi prosedur medis kompleks. Dalam belanja online, pelanggan kini bisa mencoba produk seperti furnitur atau pakaian secara virtual di rumah.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi cara kerja AR, komponen utamanya, tantangan yang dihadapi, serta potensi masa depannya.

Apa itu Augmented Reality (AR)?

Augmented Reality (AR) merupakan salah satu teknologi visualisasi yang menggabungkan data atau obyek virtual dengan obyek real. Teknologi ini memungkinkan pengguna melihat obyek virtual dalam bentuk 2D dan 3D bahkan memberikan pengalaman baru dalam menggunakan apalikasi yaitu pengguna dapat berinteraksi dengan obyek virtual tersebut. AR memberikan pengalaman yang memperkaya persepsi pengguna tentang dunia fisik dengan menambahkan informasi atau visual yang relevan.

Komponen Utama AR

Untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar terasa nyata dan mendalam, augmented reality membutuhkan beberapa komponen utama yang sangat penting. Setiap komponen ini memiliki peran penting dalam menghadirkan pengalaman AR yang seolah-olah hadir di depan mata pengguna. Berikut adalah beberapa komponen utama dalam teknologi augmented reality:

1. Perangkat Keras:

  • Kamera: Menangkap gambar dan video dari lingkungan fisik. Ini adalah komponen penting yang memungkinkan sistem AR untuk mengenali objek dan ruang di sekitarnya.
  • Sensor: Mengumpulkan data tentang posisi dan orientasi pengguna, serta lingkungan sekitarnya. Ini dapat mencakup sensor gerakan, akselerometer, dan giroskop.
  • Tampilan Grafis : Biasanya berupa layar smartphone, tablet, atau headset AR yang menampilkan elemen virtual yang ditambahkan ke dunia nyata.

2. Perangkat Lunak:

  • Pengolahan Gambar: Algoritma yang digunakan untuk menganalisis data dari kamera dan sensor, membantu sistem dalam mengenali objek dan lingkungan.
  • Rendering 3D: Proses menciptakan gambar tiga dimensi yang akan ditampilkan di atas gambar dunia nyata.

Cara Kerja AR

Pada prinsipnya, Augmented Reality dimulai dengan proses pelacakan objek yang berfungsi sebagai marker atau target. Proses ini bertujuan untuk menentukan posisi dan orientasi objek virtual di dunia nyata, yang mencakup 6DOF (6 degree of freedom).

Posisi Kamera terhadap koordinat dunia nyata

Setelah mendapatkan koordinat di dunia nyata, langkah selanjutnya adalah merender objek virtual dan menampilkannya secara virtual di lokasi yang sesuai dalam dunia nyata.


Alur kerja Agmented Reality

Proses tracking pada AR dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu :

1. Fiducial Marker Based Tracking

Teknik ini melibatkan penggunaan marker atau tanda fidusial, yang biasanya berupa gambar atau pola tertentu yang mudah dikenali oleh perangkat AR. Ketika kamera mendeteksi marker, perangkat dapat menentukan posisi dan orientasi marker di ruang 3D. Berdasarkan informasi ini, objek virtual dapat dirender dan ditampilkan di atas marker. Contohnya adalah QR code atau gambar khusus yang dicetak dapat digunakan sebagai marker. Ketika dipindai, objek 3D seperti model produk atau animasi dapat muncul di atas marker tersebut.

2. Model Based Tracking

Teknik ini menggunakan objek 3D yang ada di dunia nyata sebagai acuan untuk tracking. Ini biasanya digunakan ketika ada bentuk atau objek fisik yang dikenal. Dengan mengenali titik-titik sudut (feature points) pada objek 3D, perangkat dapat melacak objek tersebut dan menempatkan objek virtual dalam posisi dan orientasi yang tepat di sekitar objek nyata. Contohnya adalah penggunaan model 3D dari mobil untuk menampilkan informasi tambahan seperti spesifikasi atau fitur ketika mobil tersebut dikenali oleh sistem AR.

3. Natural Feature Tracking

Berbeda dengan teknik sebelumnya, natural feature tracking tidak memerlukan marker khusus atau objek 3D tertentu. Sebaliknya, teknik ini menggunakan fitur-fitur alami dari lingkungan sekitar. Sistem akan menganalisis pola dan fitur di lingkungan (seperti dinding, meja, atau bentuk lain) untuk menentukan posisi dan orientasi. Informasi ini kemudian digunakan untuk menampilkan objek virtual. Contohnya adalah AR yang digunakan dalam aplikasi peta atau navigasi yang mengenali gedung-gedung dan infrastruktur lain untuk memberikan informasi tambahan kepada pengguna.

4. Hybrid Based Tracking

Teknik ini menggabungkan beberapa metode tracking untuk meningkatkan akurasi dan fleksibilitas dalam pelacakan. Misalnya, sistem bisa menggunakan fiducial markers untuk akurasi tinggi, tetapi juga menerapkan natural feature tracking untuk situasi di mana marker mungkin tidak terlihat. Dengan demikian, objek virtual dapat tetap ditampilkan dengan akurat meskipun kondisi lingkungan berubah. Contohnya adalah dalam situasi di mana marker tidak dapat digunakan karena pencahayaan atau posisi, sistem dapat beralih ke tracking berbasis fitur alami untuk melanjutkan penampilan objek virtual.

Manfaat AR

Augmented Reality (AR) telah membawa berbagai manfaat yang signifikan di berbagai sektor, menjadikannya alat yang sangat berharga untuk interaksi dan pembelajaran. Berikut beberapa manfaat utama dari AR:

  • Edukasi yang Menarik : Dalam dunia pendidikan, AR menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan. Dengan menggunakan AR, siswa dapat melihat model 3D dari berbagai konsep, seperti struktur sel atau tata surya, yang membuat pembelajaran menjadi lebih hidup dan mudah dipahami. Misalnya, aplikasi seperti Google Expeditions memungkinkan siswa untuk melakukan “tur” virtual ke tempat-tempat bersejarah tanpa meninggalkan kelas.
  • Pengalaman Belanja yang Interaktif : AR telah mengubah cara kita berbelanja. Dengan aplikasi AR, konsumen dapat “mencoba” produk sebelum membeli. Contohnya, IKEA Place memungkinkan pelanggan untuk melihat bagaimana perabotan akan terlihat di ruang mereka sebelum melakukan pembelian. Ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi tingkat pengembalian barang.
  • Peningkatan Keterampilan di Bidang Medis : Dalam bidang kesehatan, AR digunakan untuk simulasi pelatihan bagi para profesional medis. Dokter dan mahasiswa kedokteran dapat berlatih prosedur bedah dengan menggunakan simulasi AR, yang memungkinkan mereka untuk memahami lebih baik tanpa risiko terhadap pasien.
  • Hiburan dan Permainan yang Menarik : Dalam industri hiburan, AR menciptakan pengalaman baru yang mendalam bagi pengguna. Contoh terkenal adalah Pokémon Go, yang menggabungkan dunia nyata dengan permainan, mendorong pemain untuk menjelajahi lingkungan mereka sambil berburu karakter Pokemon.

Tantangan AR

Meski banyak manfaat yang ditawarkan, penggunaan AR juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu diatasi:

  • Keterbatasan Teknologi: Teknologi AR masih dalam tahap pengembangan dan terkadang memerlukan perangkat keras khusus, seperti kacamata AR atau smartphone dengan spesifikasi tinggi. Ini dapat membatasi aksesibilitas bagi sebagian pengguna.
  • Privasi dan Keamanan: Dengan meningkatnya penggunaan AR, ada kekhawatiran tentang privasi pengguna. Data yang dikumpulkan oleh aplikasi AR dapat digunakan secara tidak etis atau disalahgunakan, menimbulkan tantangan untuk melindungi informasi pribadi.
  • Biaya Implementasi: Meskipun AR menawarkan banyak keuntungan, biaya pengembangan dan implementasinya dapat menjadi kendala, terutama bagi bisnis kecil. Pengembangan aplikasi AR yang berkualitas tinggi memerlukan investasi yang signifikan.
  • Adaptasi Masyarakat: Tidak semua orang nyaman dengan teknologi baru. Beberapa individu mungkin merasa kesulitan beradaptasi dengan pengalaman AR, yang dapat menghambat penerimaan luas teknologi ini di masyarakat.

Kelebihan AR

Keunggulan AR membuatnya menonjol dibandingkan teknologi lainnya. Beberapa kelebihan utama AR meliputi :

  • Interaktivitas Tinggi: AR menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan imersif bagi pengguna. Pengguna dapat berinteraksi langsung dengan elemen digital, menjadikan pengalaman lebih menyenangkan dan mendalam.
  • Pengalaman Pengguna yang Ditingkatkan : Dengan menggabungkan informasi digital dengan dunia nyata, AR meningkatkan cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh informasi secara real-time dan dalam konteks yang lebih relevan.
  • Inovasi dan Kreativitas: AR mendorong pengembangan solusi kreatif dan inovatif di berbagai bidang, mulai dari desain produk hingga pemasaran. Teknologi ini membuka peluang baru bagi bisnis untuk menarik perhatian pelanggan dengan cara yang unik.

Penerapan AR

Penggunaan AR telah meluas di berbagai sektor, menciptakan dampak yang signifikan:

  • Edukasi: Sekolah dan universitas mulai mengintegrasikan AR ke dalam kurikulum untuk meningkatkan pembelajaran. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, siswa dapat melihat peristiwa bersejarah secara langsung melalui AR, meningkatkan pemahaman mereka.
  • Ritel dan E-Commerce: Banyak merek menggunakan AR untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang menarik. Retailers seperti Sephora menawarkan fitur AR yang memungkinkan pelanggan untuk “mencoba” produk makeup sebelum membelinya.
  • Pelatihan dan Simulasi: Di sektor industri, AR digunakan untuk pelatihan karyawan dalam situasi yang menantang. Misalnya, teknisi dapat menggunakan AR untuk melihat panduan visual saat melakukan perbaikan pada mesin yang kompleks.
  • Desain dan Arsitektur: Arsitek dan desainer interior memanfaatkan AR untuk memvisualisasikan proyek sebelum eksekusi. Ini membantu dalam memperlihatkan bagaimana suatu ruangan atau bangunan akan terlihat secara keseluruhan.

Kesimpulan

Augmented Reality (AR) telah membawa pengalaman baru dalam memadukan dunia nyata dengan elemen digital yang hidup dan interaktif. Teknologi ini semakin mudah dijumpai di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, belanja, hingga kesehatan, di mana pengguna dapat berinteraksi langsung dengan visual digital yang seolah hadir di sekitar mereka. Meski dihadapkan pada tantangan seperti privasi dan keterbatasan perangkat, AR terus berkembang dengan manfaat yang luar biasa dalam pendidikan, pelatihan, dan hiburan. Dengan potensinya yang besar, AR akan terus mengubah cara kita melihat dan berinteraksi dengan dunia, menciptakan kesempatan baru bagi pengguna dan industri untuk lebih kreatif dan terlibat dalam lingkungan sekitar.

Referensi

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-augmented-reality/

https://informatika.uai.ac.id/augmented-reality-di-masa-new-normal/#:~:text=Tiga%20komponen%20dasar%20hardware%20yang,processor%20dan%20display%20%5B1%5D.

https://journals.ldpb.org/index.php/cognoscere/article/view/20/10