ilustrasi opersi telerobotik (sc : pinterest)
Baru — baru
ini , dunia kesehatan Indonesia mencatat pencapaian yang luar biasa dalam
bidang urologi. Untuk pertama kalinya, sebuah operasi berbasis telerobotik
berhasil dilakukan di negeri ini. Operasi tersebut adalah pengangkatan kista di
area ginjal yang dilakukan dari jarak jauh, dan siapa sangka, dokter yang
mengoperasi bahkan tidak berada di satu lokasi dengan pasien!
Prof.
dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), PhD adalah dokter yang melakukan operasi
urologi ini. Ia beroperasi dari RS Ngoerah Bali, menggunakan alat telerobotik
yang terhubung ke internet untuk mengendalikan robot yang berada di RSUP
Ciptomangunkusumo, Jakarta. Dengan teknologi ini, Prof. Ponco berhasil
mengangkat kista ginjal pada pasien tanpa harus secara fisik berada di ruang
operasi.
Keberhasilan
ini menunjukkan bahwa teknologi telerobotik bukan sekadar mimpi masa depan,
tetapi sudah menjadi kenyataan yang bisa mengubah cara kita memandang bedah
modern. Bagaimana sebenarnya telerobotik bekerja dan apa manfaatnya dalam
bidang urologi? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Apa
sih Telerobotik itu?
Bayangkan
ini: seorang dokter ahli bedah bisa melakukan operasi dari jarak ratusan
kilometer hanya dengan mengendalikan robot. Keren, kan? Nah, itulah konsep dari
telerobotik. Dengan bantuan jaringan internet super cepat, dokter bisa
mengontrol robot yang sedang bekerja di meja operasi. Salah satu alat paling
populer dalam telerobotik adalah da Vinci Surgical System.
Robot ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi
dengan sangat presisi. Kalau dalam bedah biasa, tangan manusia mungkin bisa
bergetar sedikit, tapi robot ini bisa bergerak dengan lebih halus dan akurat.
Cocok banget untuk operasi-operasi yang membutuhkan ketelitian tinggi seperti
pengangkatan prostat atau ginjal.
Gimana Sih Cara Kerja Telerobotik?
Telerobotik bekerja melalui kombinasi teknologi canggih
yang mengintegrasikan robotik, telekomunikasi, dan sistem kontrol. Nah,
secara garis besar, berikut adalah langkah-langkah dalam proses operasional
telerobotik:
Dengan
sistem ini, operasi yang rumit dan memerlukan ketelitian tinggi, seperti
pengangkatan kista atau tumor di area ginjal, bisa dilakukan tanpa hambatan,
bahkan dari jarak jauh
Kenapa Telerobotik Penting di
Bedah Urologi?
Kita tahu kalau bedah urologi sering kali melibatkan
organ-organ yang cukup “rumit” posisinya. Dengan teknologi ini, dokter bisa
melakukan operasi dengan sayatan yang lebih kecil dan trauma yang lebih minim.
Ada beberapa alasan kenapa telerobotik jadi game changer di
dunia urologi:
1. Lebih Presisi dan Minim Risiko
Kalau dalam bedah biasa, dokter harus melakukan sayatan
besar untuk mengakses organ yang sulit dijangkau. Tapi dengan telerobotik,
semua bisa dilakukan lewat sayatan kecil, sehingga pemulihan jadi lebih cepat
dan risiko komplikasi lebih rendah.
2. Pemulihan Lebih Cepat
Pasien yang menjalani operasi dengan bantuan robot
biasanya pulih lebih cepat dan merasa lebih nyaman. Lebih sedikit rasa sakit,
waktu pemulihan lebih cepat, dan risiko infeksi juga lebih rendah. Siapa yang
nggak mau?
3. Operasi dari Jarak Jauh
Ini yang paling menarik! Dengan telerobotik, seorang ahli
bedah bisa melakukan operasi dari lokasi yang jauh. Ini sangat berguna di
wilayah-wilayah terpencil yang mungkin nggak punya akses ke dokter spesialis.
Bayangkan, dokter yang berada di Jakarta bisa mengoperasi pasien yang ada di
pelosok Indonesia, atau bahkan di luar negeri.
Tantangan di Balik Telerobotik
Meskipun terlihat seperti teknologi masa depan,
telerobotik masih punya beberapa tantangan. Misalnya, koneksi internet harus
benar-benar cepat dan stabil. Kalau ada sedikit saja keterlambatan (latensi),
bisa bahaya. Selain itu, biaya alat ini juga nggak murah. Jadi, untuk
sementara, teknologi ini masih terbatas pada rumah sakit-rumah sakit besar.
Selain itu, meskipun robot membantu memperlancar operasi,
dokter tetap perlu keterampilan dan pelatihan khusus untuk mengoperasikan
teknologi ini. Jadi, nggak semua rumah sakit bisa langsung mengadopsi teknologi
ini begitu saja.
Masa Depan Bedah dengan
Telerobotik
Ke depan, teknologi telerobotik kemungkinan besar akan
semakin canggih. Siapa tahu, robot di masa depan mungkin bisa menggunakan
kecerdasan buatan (AI) untuk membantu dokter dalam mengambil keputusan klinis.
Misalnya, robot bisa menganalisis data pasien dan memberi rekomendasi terbaik
selama operasi berlangsung.
Telerobotik bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal
bagaimana kita bisa memberikan perawatan terbaik untuk semua orang, di mana pun
mereka berada. Meskipun masih ada tantangan, kita sedang menuju era baru dalam
dunia bedah urologi — lebih aman, lebih efektif, dan tentunya lebih keren!
Referensi