Baca artikel terbaru kami

Tugas kami terhadap Anda adalah membagikan pengalaman yang kami capai di himpunan dengan Anda.

Tuesday, 19 November 2024

Mengejar Kemenangan yang Mustahil : Bagaimana Algoritma Judi Online Bekerja Melawan Pemain?

Pada 1 November 2024, Polda Metro Jaya menangkap 11 orang staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) yang sekarang berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI). Penangkapan dilakukan karena mereka terlibat dalam penyalahgunaan wewenang karena melindungi ratusan situs judi online (Kompas.com).Sumber : https://news.detik.com/berita/d-7619880/polisi-tangkap-lagi-2-orang-kasus-judol-di-komdigi-total-jadi-16-tersangkaKasus Judi Online semakin marak di Indonesia, bahkan dari pihak yang seharusnya memberantas fenomena ini juga terlibat dalam perlindungan situs judi online yang ada. Menurut PPATK, perputaran uang judi online di Indonesia sudah mencapai Rp 517 triliun selama 2022–2023 dan sebanyak 3,3 Juta Warga Indonesia terpapar permainan ini. Lantas mengapa permainan ini sangat digemari oleh jutaan warga di Indonesia? Bagaimana permainan ini mempengaruhi psikologi pemain? Dan algoritma seperti apa yang diterapkan agar bisnis ini selalu berjalan dengan lancar di sisi teknologinya?Judi Online merupakan sebuah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet menggunakan komputer atau perangkat seluler. Judi online ini mencakup berbagai macam permainan dan taruhan, seperti slot, blackjack, roulette, bingo, dan lain lain. Dalam permainan ini, pemain akan “diuji” keberuntungannya dan mempertaruhkan uangnya untuk mendapatkan uang yang lebih banyak. Apakah diksi “diuji” ini benar adanya, atau hanya akal — akalan penyedia layanan?Algoritma Judi Online sangat berperan dalam keberlangsungan bisnis ini. Algoritma yang sering dipakai dalam Judi Online adalah RNG ( Random Number Generator). Bagaimana algoritma ini dapat menunjang keberlangsungan bisnis ini?Random Number Generator dalam konteks algoritma judi online merupakan algoritma yang menghasilkan angka — angka acak. Algoritma ini memungkinkan penentuan kapan dan seberapa besar kemenangan yang akan dialami oleh pemain. Algoritma ini juga dapat menyesuaikan tingkat kesulitan permainan judi online sesuai dengan jumlah taruhan, jumlah putaran yang sudah dilakukan, atau waktu bermain yang dilakukan oleh pemain.Sumber : 5 Raja Aplikasi Judi Online di Indonesia, Banyak Warga RI TerjeratPada dasarnya, Algoritma RNG pada permainan judi harusnya menghasilkan hasil yang adil bagi semua pemain. Jenis algoritma yang digunakan biasanya adalah PRNG (Pseudo-Random Number Generator). Algoritma ini memakai pendekatan Mersenne Twister dan Linear Congruential Generator. Secara singkat, algoritma ini memanfaatkan Distribusi Uniform dalam pengembangannnya, memanfaatkan urutan angka dengan distribusi yang seharusnya unik. Kita tidak akan membahas pendekatan ini lebih dalam karena sudah di ranah matematika, tetapi pendekatan ini seharusnya dapat dipastikan adil bagi semua pemain.Namun pada kenyataanya, algoritma ini hanya dipakai secara adil di kasino offline. Berbeda dengan aplikasi judi online yang menyebar di Indonesia. Dalam beberapa sumber, algoritma di dalam Judi Online yang beredar di Indonesia, dimodifikasi dengan memperhitungkan persentase pengembalian (return to player) atau RTP yang sudah ditetapkan oleh penyedia layanan judi online. RTP merupakan rasio antara uang yang dibayarkan kepada pemain, sebagai kemenangan dengan jumlah yang rasional.Semakin tinggi RTP, semakin besar peluang pemain untuk mendapatkan kemenangan, namun pada praktiknya, RTP tidak mungkin mencapai 100% atau lebih. Dengan kata lain, algoritma ini akan memastikan pemain lebih banyak kalah daripada menang. Algoritma ini dapat sangat disusun dengan rapih oleh para “bandar” judi. Seperti memberikan kemenangan diawal, lalu memberikan kekalahan besar berikutnya, lalu diberikan sebuah kekalahan lagi, sampai si pemain menganggap permainan ini adil dan berdasarkan keberuntungan. Alur ini akan selalu berputar sampai si pemain bangkrut.Pada dasarnya, Algoritma ini akan selalu menguntungkan bandar dan merugikan pemain. Bahkan permainan ini tidak akan merugikan pemain saja, dapat merugikan keluarga dan lingkungan sekitar, seperti mendorong seseorang untuk melakukan tindakan kriminal agar dapat bermain judi online. Oleh karena itu, jagalah keluarga dan teman terdekatmu, agar mereka tidak terjerumus dalam lingkaran setan judi online.#StopJudiOnlineReferensi :https://intisari.grid.id/read/033903065/rahasia-algoritma-judi-online-pemain-tidak-akan-pernah-untunghttps://www.kompas.com/tren/read/2024/06/20/123000365/perputaran-judi-online-di-indonesia-mencapai-rp-600-triliun-duitnya-lari-ke?page=all

Selengkapnya
Friday, 01 November 2024

Augmented Reality: Teknologi yang Menggabungkan Dunia Nyata dan Virtual

Di era digital, teknologi berkembang pesat, dan salah satu inovasi menarik adalah Augmented Reality (AR). Mungkin tanpa disadari, Anda sudah mencoba teknologi ini, seperti saat menggunakan filter wajah di media sosial yang mengubah tampilan Anda menjadi karakter atau memakai aksesori virtual. Atau mungkin melalui aplikasi seperti Google Maps, yang menampilkan arah langsung di layar dengan latar dunia nyata. Jika ya, maka Anda sudah menikmati sebagian kecil dari teknologi Augmented Reality.Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan elemen digital untuk menciptakan pengalaman visual unik. Berbeda dengan Virtual Reality (VR) yang sepenuhnya membawa kita ke dunia virtual, AR menambah elemen digital ke dunia nyata di sekitar kita, memberikan “peningkatan” visual yang nyata.Teknologi AR telah mengubah banyak bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan belanja. Bayangkan siswa yang bisa melihat tata surya dalam 3D atau dokter yang memanfaatkan AR untuk simulasi prosedur medis kompleks. Dalam belanja online, pelanggan kini bisa mencoba produk seperti furnitur atau pakaian secara virtual di rumah.Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi cara kerja AR, komponen utamanya, tantangan yang dihadapi, serta potensi masa depannya.Apa itu Augmented Reality (AR)?Augmented Reality (AR) merupakan salah satu teknologi visualisasi yang menggabungkan data atau obyek virtual dengan obyek real. Teknologi ini memungkinkan pengguna melihat obyek virtual dalam bentuk 2D dan 3D bahkan memberikan pengalaman baru dalam menggunakan apalikasi yaitu pengguna dapat berinteraksi dengan obyek virtual tersebut. AR memberikan pengalaman yang memperkaya persepsi pengguna tentang dunia fisik dengan menambahkan informasi atau visual yang relevan.Komponen Utama ARUntuk menciptakan pengalaman yang benar-benar terasa nyata dan mendalam, augmented reality membutuhkan beberapa komponen utama yang sangat penting. Setiap komponen ini memiliki peran penting dalam menghadirkan pengalaman AR yang seolah-olah hadir di depan mata pengguna. Berikut adalah beberapa komponen utama dalam teknologi augmented reality:1. Perangkat Keras:Kamera: Menangkap gambar dan video dari lingkungan fisik. Ini adalah komponen penting yang memungkinkan sistem AR untuk mengenali objek dan ruang di sekitarnya.Sensor: Mengumpulkan data tentang posisi dan orientasi pengguna, serta lingkungan sekitarnya. Ini dapat mencakup sensor gerakan, akselerometer, dan giroskop.Tampilan Grafis : Biasanya berupa layar smartphone, tablet, atau headset AR yang menampilkan elemen virtual yang ditambahkan ke dunia nyata.2. Perangkat Lunak:Pengolahan Gambar: Algoritma yang digunakan untuk menganalisis data dari kamera dan sensor, membantu sistem dalam mengenali objek dan lingkungan.Rendering 3D: Proses menciptakan gambar tiga dimensi yang akan ditampilkan di atas gambar dunia nyata.Cara Kerja ARPada prinsipnya, Augmented Reality dimulai dengan proses pelacakan objek yang berfungsi sebagai marker atau target. Proses ini bertujuan untuk menentukan posisi dan orientasi objek virtual di dunia nyata, yang mencakup 6DOF (6 degree of freedom).Posisi Kamera terhadap koordinat dunia nyataSetelah mendapatkan koordinat di dunia nyata, langkah selanjutnya adalah merender objek virtual dan menampilkannya secara virtual di lokasi yang sesuai dalam dunia nyata.Alur kerja Agmented RealityProses tracking pada AR dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu :1. Fiducial Marker Based TrackingTeknik ini melibatkan penggunaan marker atau tanda fidusial, yang biasanya berupa gambar atau pola tertentu yang mudah dikenali oleh perangkat AR. Ketika kamera mendeteksi marker, perangkat dapat menentukan posisi dan orientasi marker di ruang 3D. Berdasarkan informasi ini, objek virtual dapat dirender dan ditampilkan di atas marker. Contohnya adalah QR code atau gambar khusus yang dicetak dapat digunakan sebagai marker. Ketika dipindai, objek 3D seperti model produk atau animasi dapat muncul di atas marker tersebut.2. Model Based TrackingTeknik ini menggunakan objek 3D yang ada di dunia nyata sebagai acuan untuk tracking. Ini biasanya digunakan ketika ada bentuk atau objek fisik yang dikenal. Dengan mengenali titik-titik sudut (feature points) pada objek 3D, perangkat dapat melacak objek tersebut dan menempatkan objek virtual dalam posisi dan orientasi yang tepat di sekitar objek nyata. Contohnya adalah penggunaan model 3D dari mobil untuk menampilkan informasi tambahan seperti spesifikasi atau fitur ketika mobil tersebut dikenali oleh sistem AR.3. Natural Feature TrackingBerbeda dengan teknik sebelumnya, natural feature tracking tidak memerlukan marker khusus atau objek 3D tertentu. Sebaliknya, teknik ini menggunakan fitur-fitur alami dari lingkungan sekitar. Sistem akan menganalisis pola dan fitur di lingkungan (seperti dinding, meja, atau bentuk lain) untuk menentukan posisi dan orientasi. Informasi ini kemudian digunakan untuk menampilkan objek virtual. Contohnya adalah AR yang digunakan dalam aplikasi peta atau navigasi yang mengenali gedung-gedung dan infrastruktur lain untuk memberikan informasi tambahan kepada pengguna.4. Hybrid Based TrackingTeknik ini menggabungkan beberapa metode tracking untuk meningkatkan akurasi dan fleksibilitas dalam pelacakan. Misalnya, sistem bisa menggunakan fiducial markers untuk akurasi tinggi, tetapi juga menerapkan natural feature tracking untuk situasi di mana marker mungkin tidak terlihat. Dengan demikian, objek virtual dapat tetap ditampilkan dengan akurat meskipun kondisi lingkungan berubah. Contohnya adalah dalam situasi di mana marker tidak dapat digunakan karena pencahayaan atau posisi, sistem dapat beralih ke tracking berbasis fitur alami untuk melanjutkan penampilan objek virtual.Manfaat ARAugmented Reality (AR) telah membawa berbagai manfaat yang signifikan di berbagai sektor, menjadikannya alat yang sangat berharga untuk interaksi dan pembelajaran. Berikut beberapa manfaat utama dari AR:Edukasi yang Menarik : Dalam dunia pendidikan, AR menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan. Dengan menggunakan AR, siswa dapat melihat model 3D dari berbagai konsep, seperti struktur sel atau tata surya, yang membuat pembelajaran menjadi lebih hidup dan mudah dipahami. Misalnya, aplikasi seperti Google Expeditions memungkinkan siswa untuk melakukan “tur” virtual ke tempat-tempat bersejarah tanpa meninggalkan kelas.Pengalaman Belanja yang Interaktif : AR telah mengubah cara kita berbelanja. Dengan aplikasi AR, konsumen dapat “mencoba” produk sebelum membeli. Contohnya, IKEA Place memungkinkan pelanggan untuk melihat bagaimana perabotan akan terlihat di ruang mereka sebelum melakukan pembelian. Ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi tingkat pengembalian barang.Peningkatan Keterampilan di Bidang Medis : Dalam bidang kesehatan, AR digunakan untuk simulasi pelatihan bagi para profesional medis. Dokter dan mahasiswa kedokteran dapat berlatih prosedur bedah dengan menggunakan simulasi AR, yang memungkinkan mereka untuk memahami lebih baik tanpa risiko terhadap pasien.Hiburan dan Permainan yang Menarik : Dalam industri hiburan, AR menciptakan pengalaman baru yang mendalam bagi pengguna. Contoh terkenal adalah Pokémon Go, yang menggabungkan dunia nyata dengan permainan, mendorong pemain untuk menjelajahi lingkungan mereka sambil berburu karakter Pokemon.Tantangan ARMeski banyak manfaat yang ditawarkan, penggunaan AR juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu diatasi:Keterbatasan Teknologi: Teknologi AR masih dalam tahap pengembangan dan terkadang memerlukan perangkat keras khusus, seperti kacamata AR atau smartphone dengan spesifikasi tinggi. Ini dapat membatasi aksesibilitas bagi sebagian pengguna.Privasi dan Keamanan: Dengan meningkatnya penggunaan AR, ada kekhawatiran tentang privasi pengguna. Data yang dikumpulkan oleh aplikasi AR dapat digunakan secara tidak etis atau disalahgunakan, menimbulkan tantangan untuk melindungi informasi pribadi.Biaya Implementasi: Meskipun AR menawarkan banyak keuntungan, biaya pengembangan dan implementasinya dapat menjadi kendala, terutama bagi bisnis kecil. Pengembangan aplikasi AR yang berkualitas tinggi memerlukan investasi yang signifikan.Adaptasi Masyarakat: Tidak semua orang nyaman dengan teknologi baru. Beberapa individu mungkin merasa kesulitan beradaptasi dengan pengalaman AR, yang dapat menghambat penerimaan luas teknologi ini di masyarakat.Kelebihan ARKeunggulan AR membuatnya menonjol dibandingkan teknologi lainnya. Beberapa kelebihan utama AR meliputi :Interaktivitas Tinggi: AR menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan imersif bagi pengguna. Pengguna dapat berinteraksi langsung dengan elemen digital, menjadikan pengalaman lebih menyenangkan dan mendalam.Pengalaman Pengguna yang Ditingkatkan : Dengan menggabungkan informasi digital dengan dunia nyata, AR meningkatkan cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh informasi secara real-time dan dalam konteks yang lebih relevan.Inovasi dan Kreativitas: AR mendorong pengembangan solusi kreatif dan inovatif di berbagai bidang, mulai dari desain produk hingga pemasaran. Teknologi ini membuka peluang baru bagi bisnis untuk menarik perhatian pelanggan dengan cara yang unik.Penerapan ARPenggunaan AR telah meluas di berbagai sektor, menciptakan dampak yang signifikan:Edukasi: Sekolah dan universitas mulai mengintegrasikan AR ke dalam kurikulum untuk meningkatkan pembelajaran. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, siswa dapat melihat peristiwa bersejarah secara langsung melalui AR, meningkatkan pemahaman mereka.Ritel dan E-Commerce: Banyak merek menggunakan AR untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang menarik. Retailers seperti Sephora menawarkan fitur AR yang memungkinkan pelanggan untuk “mencoba” produk makeup sebelum membelinya.Pelatihan dan Simulasi: Di sektor industri, AR digunakan untuk pelatihan karyawan dalam situasi yang menantang. Misalnya, teknisi dapat menggunakan AR untuk melihat panduan visual saat melakukan perbaikan pada mesin yang kompleks.Desain dan Arsitektur: Arsitek dan desainer interior memanfaatkan AR untuk memvisualisasikan proyek sebelum eksekusi. Ini membantu dalam memperlihatkan bagaimana suatu ruangan atau bangunan akan terlihat secara keseluruhan.KesimpulanAugmented Reality (AR) telah membawa pengalaman baru dalam memadukan dunia nyata dengan elemen digital yang hidup dan interaktif. Teknologi ini semakin mudah dijumpai di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, belanja, hingga kesehatan, di mana pengguna dapat berinteraksi langsung dengan visual digital yang seolah hadir di sekitar mereka. Meski dihadapkan pada tantangan seperti privasi dan keterbatasan perangkat, AR terus berkembang dengan manfaat yang luar biasa dalam pendidikan, pelatihan, dan hiburan. Dengan potensinya yang besar, AR akan terus mengubah cara kita melihat dan berinteraksi dengan dunia, menciptakan kesempatan baru bagi pengguna dan industri untuk lebih kreatif dan terlibat dalam lingkungan sekitar.Referensihttps://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-augmented-reality/https://informatika.uai.ac.id/augmented-reality-di-masa-new-normal/#:~:text=Tiga%20komponen%20dasar%20hardware%20yang,processor%20dan%20display%20%5B1%5D.https://journals.ldpb.org/index.php/cognoscere/article/view/20/10

Selengkapnya
Thursday, 26 September 2024

Inovasi Telerobotik: Mengubah Paradigma Bedah Urologi

Inovasi Telerobotik: Mengubah Cara Kita Melihat Bedah Urologiilustrasi opersi telerobotik (sc : pinterest)Baru — baru ini , dunia kesehatan Indonesia mencatat pencapaian yang luar biasa dalam bidang urologi. Untuk pertama kalinya, sebuah operasi berbasis telerobotik berhasil dilakukan di negeri ini. Operasi tersebut adalah pengangkatan kista di area ginjal yang dilakukan dari jarak jauh, dan siapa sangka, dokter yang mengoperasi bahkan tidak berada di satu lokasi dengan pasien!Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), PhD adalah dokter yang melakukan operasi urologi ini. Ia beroperasi dari RS Ngoerah Bali, menggunakan alat telerobotik yang terhubung ke internet untuk mengendalikan robot yang berada di RSUP Ciptomangunkusumo, Jakarta. Dengan teknologi ini, Prof. Ponco berhasil mengangkat kista ginjal pada pasien tanpa harus secara fisik berada di ruang operasi.Keberhasilan ini menunjukkan bahwa teknologi telerobotik bukan sekadar mimpi masa depan, tetapi sudah menjadi kenyataan yang bisa mengubah cara kita memandang bedah modern. Bagaimana sebenarnya telerobotik bekerja dan apa manfaatnya dalam bidang urologi? Yuk, kita bahas lebih lanjut!Apa sih Telerobotik itu?Bayangkan ini: seorang dokter ahli bedah bisa melakukan operasi dari jarak ratusan kilometer hanya dengan mengendalikan robot. Keren, kan? Nah, itulah konsep dari telerobotik. Dengan bantuan jaringan internet super cepat, dokter bisa mengontrol robot yang sedang bekerja di meja operasi. Salah satu alat paling populer dalam telerobotik adalah da Vinci Surgical System.Robot ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi dengan sangat presisi. Kalau dalam bedah biasa, tangan manusia mungkin bisa bergetar sedikit, tapi robot ini bisa bergerak dengan lebih halus dan akurat. Cocok banget untuk operasi-operasi yang membutuhkan ketelitian tinggi seperti pengangkatan prostat atau ginjal.Gimana Sih Cara Kerja Telerobotik?Telerobotik bekerja melalui kombinasi teknologi canggih yang mengintegrasikan robotik, telekomunikasi, dan sistem kontrol. Nah, secara garis besar, berikut adalah langkah-langkah dalam proses operasional telerobotik: Kontrol Jarak Jauh: Dokter bedah duduk di konsol pengendali yang bisa berada di tempat yang jauh dari ruang operasi. Pada konsol ini, terdapat layar resolusi tinggi yang menampilkan gambar organ internal pasien secara 3D dan real-time, memungkinkan dokter melihat dengan sangat detail. Koneksi Internet Cepat: Sistem telerobotik membutuhkan jaringan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah agar perintah dari dokter yang mengendalikan robot bisa sampai secara instan tanpa penundaan. Koneksi inilah yang memungkinkan dokter bedah melakukan gerakan presisi pada robot bedah di lokasi operasi. Pengendalian Lengan Robotik: Dokter menggunakan joystick atau pegangan kontrol untuk menggerakkan lengan robot yang dilengkapi dengan alat bedah. Setiap gerakan yang dilakukan oleh dokter pada konsol diterjemahkan menjadi gerakan halus pada instrumen robotik, yang secara langsung meniru atau bahkan memperbaiki gerakan tangan manusia dengan presisi tinggi. Visi dan Keakuratan: Selain alat bedah, robot ini juga dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi yang bisa memperbesar area operasi hingga detail mikroskopis. Hal ini membuat dokter bisa mengoperasi dengan pandangan yang jauh lebih baik dibandingkan operasi manual biasa. Monitoring Real-Time: Sepanjang operasi, dokter dapat terus memonitor kondisi pasien secara real-time melalui data medis yang ditampilkan di layar konsol. Hal ini memungkinkan dokter untuk segera mengambil tindakan apabila terjadi komplikasi. Dengan sistem ini, operasi yang rumit dan memerlukan ketelitian tinggi, seperti pengangkatan kista atau tumor di area ginjal, bisa dilakukan tanpa hambatan, bahkan dari jarak jauhKenapa Telerobotik Penting di Bedah Urologi?Kita tahu kalau bedah urologi sering kali melibatkan organ-organ yang cukup “rumit” posisinya. Dengan teknologi ini, dokter bisa melakukan operasi dengan sayatan yang lebih kecil dan trauma yang lebih minim. Ada beberapa alasan kenapa telerobotik jadi game changer di dunia urologi:1. Lebih Presisi dan Minim RisikoKalau dalam bedah biasa, dokter harus melakukan sayatan besar untuk mengakses organ yang sulit dijangkau. Tapi dengan telerobotik, semua bisa dilakukan lewat sayatan kecil, sehingga pemulihan jadi lebih cepat dan risiko komplikasi lebih rendah.2. Pemulihan Lebih CepatPasien yang menjalani operasi dengan bantuan robot biasanya pulih lebih cepat dan merasa lebih nyaman. Lebih sedikit rasa sakit, waktu pemulihan lebih cepat, dan risiko infeksi juga lebih rendah. Siapa yang nggak mau?3. Operasi dari Jarak JauhIni yang paling menarik! Dengan telerobotik, seorang ahli bedah bisa melakukan operasi dari lokasi yang jauh. Ini sangat berguna di wilayah-wilayah terpencil yang mungkin nggak punya akses ke dokter spesialis. Bayangkan, dokter yang berada di Jakarta bisa mengoperasi pasien yang ada di pelosok Indonesia, atau bahkan di luar negeri.Tantangan di Balik TelerobotikMeskipun terlihat seperti teknologi masa depan, telerobotik masih punya beberapa tantangan. Misalnya, koneksi internet harus benar-benar cepat dan stabil. Kalau ada sedikit saja keterlambatan (latensi), bisa bahaya. Selain itu, biaya alat ini juga nggak murah. Jadi, untuk sementara, teknologi ini masih terbatas pada rumah sakit-rumah sakit besar.Selain itu, meskipun robot membantu memperlancar operasi, dokter tetap perlu keterampilan dan pelatihan khusus untuk mengoperasikan teknologi ini. Jadi, nggak semua rumah sakit bisa langsung mengadopsi teknologi ini begitu saja.Masa Depan Bedah dengan TelerobotikKe depan, teknologi telerobotik kemungkinan besar akan semakin canggih. Siapa tahu, robot di masa depan mungkin bisa menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu dokter dalam mengambil keputusan klinis. Misalnya, robot bisa menganalisis data pasien dan memberi rekomendasi terbaik selama operasi berlangsung.Telerobotik bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal bagaimana kita bisa memberikan perawatan terbaik untuk semua orang, di mana pun mereka berada. Meskipun masih ada tantangan, kita sedang menuju era baru dalam dunia bedah urologi — lebih aman, lebih efektif, dan tentunya lebih keren!Referensi Y. N. Karolin and A. Mardijono, “Regulasi Penggunaan Teknologi Robotik Telesurgery Dalam Praktik Kedokteran,” Iblam Law Rev., vol. 4, no. 1, pp. 247–256, 2024, doi: 10.52249/ilr.v4i1.247. H. Nurinto and T. Herawati, “the Application of Robotic Surgery in Prostatectomy: a Literature Review,” J. Keperawatan dan Kesehat., vol. 14, no. 1, pp. 6–15, 2023, [Online]. Available: http://jurnal.itekesmukalbar.ac.id I. M. S. Sayekti, “Urologi Indonesia Sukses Lakukan Tindakan Operasi Telerobotik Pertama.” [Online]. Available: https://pressrelease.kontan.co.id/news/urologi-indonesia-sukses-lakukan-tindakan-operasi-telerobotik-pertama  

Selengkapnya